Rabu, 05 Februari 2014

STRATEGI SUKSES OLIMPIADE MATEMATIKA



Seleksi olimpiade MIPA untuk tingkat SD di Kecamatan Paron akan segera dilaksanakan. Untuk itu dihimbau kepada guru sekaligus pembina di gugus 07 Kecamatan Paron untuk menyiapkan siswanya mengikuti ajang tersebut. IDengan berprinsip pada "KESUKSESAN ITU TIDAK INSTAN". saya mengirimkan artikel ini. Semoga bermanfaat.
A.   HAL – HAL YANG PERLU DIKETAHUI DALAM OLIMPIADE MATEMATIKA
1. Sistem Seleksi (baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, dan Nasional)
2. Format soal olimpiade matematika SD
3. Materi olimpiade matematika
4. Penghargaan
B.   MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA

  1. Materi soal-soal olimpiade berdasar pada kurikulum matematika SD/MI yang berlaku
  2. Materi soal bersumber pada buku-buku pelajaran, buku-buku pendamping dan bahan lain yang relevan. Bukan jamannnya lagi bapak/ibu guru tabu dengan interne. Usia bukanlah halangan untuk mendapatkan sumber/materi olimpiadedari internet. Terutama untuk Pembina yang masih muda, kreatiflah maka siswa kita akan jauh lebih kreatif.
  3. Penekanan soal pada pemecahan masalah
  4. Karakteristik soal adalah non rutin, perlu wawasan, kecermatan, kejelian, kecerdikan dan pengalaman dalam matematika. Tidak semua soal olimpiade Matematika harus dikerjakan dengan rumus yang biasa diajarkan guru di kelas, perlu kecerdikan khusus dalam memahami dan menjawab soal agar tidak terjebak dalam cara-cara/rumus-rumus yang panjang dan menghabiskan waktu.

C.   STRATEGI MEMBINA
1. Memilihsiswa yang berbakat matematika
            Kesuksesan itu tidak instan, untuk itu banyak hal yang berpengaruh di dalamnya, salah satunya memilih siswa yang berbakat. Ibarat mengisi gelas kosong, walaupun air yang akan dituangkan banyak, tapi jika gelas yang akan diisi bocor maka yang akan terjadi air akan habis dengan sia-sia. Sama halnya jika kita membina siswa yang tidak berbakat dalam olimpiade, maka yang akan terjadi adalah “Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri”. Target kita tidak hanya menjadikan anak yang tidak bisa menjadi bisa, tapi lebih dari itu. Target kita adalah mengantar siswa berperang di olimpiade yang notabene pesertanya adalah siswa-siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
2. Pembinaan
Matematika butuh kecerdikan, kecerdikan itu harus dilatih secara kontinyu. Untuk itu lakukan pembinaan jauh-jauh hari, semestinya jauh-jauh bulan.
3. Peran guru, orang tuadansekolah
Guru yang berhasil membina, sekolah yang aktif memfasilitasi, dan orang tua yang selalu memantau dan mendoakan adalah kunci sukses olimpiade Matematika.
D.   CIRI – CIRI ANAK BERBAKAT DALAM MATEMATIKA
1.      Memilikiketertarikan yang lebihtinggidalammatematikadibandingkantemansebayanya.
2.      MampumenyelesaikansoalMatematikadengancarasendiri yang unikdankreatif.
3.      Memiliki IQ yang tinggi.
4.      Bahasatubuhdankebiasaansehari-hari
Point 1-3 pastisudahBapakIbuamati, tetapi point 4 mungkinbelumBapakIbu guru amati. Siswa yang berbakat di bidangMatematikabiasanyabersemangat, pantangmenyerah, dantidakterlalubertele-tele.Dari gerakantubuhnyabiasanyasiswatersebutserbacepat, dalambahasajawa “cak-cek”.Ini yang seringsayaamatiselama 7 tahunlebihmenjadi guru.
E.   KRITERIA GURU KELAS DANA PEMBINA YANG BERBAKAT
Memilih siswa yang berbakat sudah, nah….sekarang kita sebagai guru atau pembina juga harus meningkatkan kualitas dan apakah sudah memenuhi beberapa hal ini?????
1.         Mempunyai kemampuan matematika dalam tingkat kecanggihan yang tinggi
2.         Mengerti materi yang diujikan dalam Olimpiade
3.         Mengerti sistem kompetisi Olimpiade
4.         Bersemangat dan tidak mudah menyerah
5.         Suka menciptakan soal. Bapak ibu guru, jangan hanya mengajarkan siswa bagaimana menjawab soal di buku paket, buku pelajaran lain, tetapi cobalah membuat soal dengan sekreatif mungkin. Sebagai contoh, jika soal-soal olimpiade nomor 1 sulit bagi siswa, cobalah membuat soal dengan materi yang sama dengan nomor 1, dimulai dari pertanyaan-pertanyaan yang mudah yang akhirnya sacara tidak langsung kita mengulas kembali materi tersebut secara lengkap.
6.         Memliki komitmen yang tinggi untuk membina
7.         Memiliki “Keikhlasan” sebagai Pembina
F.    PERAN ORANG TUA:
1.         Memenuhi kebutuhan putra/putrinya dalam rangka menunjang penguasaan materi olimpiade matematika.
2.         Mendukung pihak sekolah baik secara moral maupun materiil dalam rangka pengembangan potensi putra/putrinya di bidang matematika.
G.    PERAN SEKOLAH
1.         Tidak mempersulit siswa untuk mengikuti pembinaan, terutama jika Pembina olimpiade bukanlah guru kelas (dari siswa yang mengikuti pembinaan), sehingga harus berkoordinasi dalam membuat jadwal
            2.     Pilihlah guru yang kompeten dan berkualitas untuk membimbing
3.         Menyediakan buku-buku yang berhubungan dengan olimpiade matematika.
Sekolah jangan menyerahkan semua hal kepada Pembina olimpiade. Jika ingin sekolahnya sukses olimpiade, baik seleksi tingkat Kecamatan dan seterusnya, fasilitasilah mereka.
4.         Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi yang telah mengharumkan nama sekolah.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua,  terutama untuk meningkatkan kualitas dan prestasi sekolah di Gugus 07. SELAMAT BERJUANG GURUKU.......NO DAY WITHOUT STUDY.
Sumber : Pengalaman pribadi dan dari berbagai sumber/pakar pendidikan.
 
 Dikirim oleh : Ibu SRI WAHYUNI, S.Pd.
 Guru Matematika dan Guru Kelas di SDN Teguhan 3 Paron
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About